Kamis, 26 Juli 2018

JARINGAN MARISTEM

Meristem adalah jaringan pada tumbuhan berwujud sekumpulan sel-sel punca yang aktif melakukan pembelahan sel. Jaringan ini mudah ditemukan pada bagian titik-titik tumbuh batang maupun akar. Meristem di bagian ini disebut sebagai meristem primer, karena mengawali pertumbuhan biomassa. Meristem juga ditemukan pada bagian batang dan akar, membentuk kambium. Terdapat dua jenis kambium pada batang yaitu kambium vaskular dan kambium gabus (felogen). Keduanya bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder (ke samping) yang dialami tumbuhan dan disebut meristem sekunder.
Jaringan meristematik dapat diinduksi (dirangsang) pembentukannya, baik dengan melukai suatu bagian tubuh tumbuhan maupun dalam kultur buatan (dengan kultur jaringan). Jaringan meristematik yang terbentuk karena induksi ini dinamakan kalus.
Meristem pucuk dan kambium biasanya adalah bagian yang paling mudah diinduksi untuk memperbanyak diri pada kultur jaringan.
Meristem dibagi menjadi 3 jenis yaitu meristem apikal, meristem lateral dan meristem interkalar.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Meristem

STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH DAN BIJI


Struktur, Fungsi, Bagian Buah dan Biji pada Tumbuhan - Apabila serbuk sari dan putik telah masak dan terjadi penyerbukan yang diikuti pembuahan maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah. Sementara itu, bakal biji yang terdapat dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Bagian bunga yang dapat berkembang dan ikut menyusun buah sebagai berikut.
  1. Daun pelindung, misalnya klobot pada tanaman jagung.
  2. Daun kelopak, misalnya pada tanaman terong.
  3. Tangkai putik, misalnya pada buah jagung.
  4. Kepala putik, misalnya pada buah manggis.
  5. Tangkai bunga, misalnya pada jambu monyet.
  6. Perhiasan bunga, misalnya pada nangka.
  7. Dasar bunga, misalnya pada tanaman elo.
Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Melalui biji ini tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya.
Pada umumnya biji terdiri atas bagian-bagian seperti berikut.
  1. Kulit biji
  2. Tali pusar
  3. Inti biji atau isi biji
Kulit biji merupakan bagian terluar biji dan berasal dari selaput bakal biji. Pada umumnya, kulit biji dari tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan sebagai berikut.
  1. Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, dan ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda misalnya merah, biru, pirang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, dan ada pula yang mempunyai bentuk keriput.
  2. Lapisan kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari.
Pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut.
  1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
  2. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
  3. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti.
Bagian lain dari biji adalah tali pusar. Tali pusar disebut juga tangkai biji. Setelah biji masak, biji akan terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada bijinya hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji. Perhatikan Gambar 1.
Bagian-bagian biji
Gambar 1. Bagian-bagian biji
Bagian lain dari biji adalah inti biji. Inti biji adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya. Oleh sebab itu, inti biji juga dapat dinamakan isi biji. Inti biji terdiri atas lembaga yang merupakan calon individu baru dan putih lembaga (albumen). Putih lembaga merupakan jaringan berisi makanan cadangan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari makanan sendiri.
Sumber : http://www.nafiun.com/2012/12/struktur-fungsi-bagian-buah-dan-biji.html

STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA

Struktur bunga

Bunga menjadi bagian dari tumbuhan. Bagian ini memiliki struktur dan fungsi tersendiri. Berikut ini penjelasan struktur dan fungsi bunga. 
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, yaitu perhiasan bunga dan alat kelamin bunga dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
1. Bunga lengkap
Bunga lengkap
Bunga lengkap memiliki bagian-bagian dan fungsi sebagai berikut :
Bagian-bagian bunga dan fungsinya
a. Tangkai bunga
Tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bagian bawah bunga. Tangkai bunga berfungsi sebagai penopang dan penghubung antara tangkai bunga dengan ranting.

b. Dasar bunga
Dasar bunga berada pada bunga bagian bawah yaitu di atas tangkai bunga. Dasar bunga berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.

c. Kelopak Bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna dan bentuknya menyerupai daun.

d. Mahkota bunga
Mahkota bunga merupakan bagian bunga yang paling indah dan berwarna-warni. Mahkota bunga sering disebut dengan perhiasan bunga. Keindahan mahkota bunga sangat menarik bagi serangga untuk hinggap dan membantu proses penyerbukan.

e Benang Sari
Benang sari merupakan alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga yang terdiri dari tangkai sari, kepala sari dan serbuk sari. Benang sari biasanya terletak di tengah-tengah mahkota bunga.

f. Putik
Putik merupakan alat kelamin betina. Ujung putik disebutb kepala putik. Bagian putik yang panjang disebut tangkai putik. Bakal buah terdapat pada bagian bawah putik. Bakal biji terdapat dia dalam buah yang mempunyai dua inti, yaitu sel telur dan calon lembaga.

2. Bunga tidak lengkap
Bunga tidak lengkap
Bunga disebut bunga tidak lengkap jika tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian bunga baik perhiasan maupun alat kelamin bunga. 

Berdasarkan kelengkapan alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
a. Bunga Sempurna
Bunga sempurna
Bunga disebut bunga sempurna jika mempunyai dua macam alat kelamin, yaitu benang sari dan putik.

b. Bunga Tidak Sempurna
Bunga tidak sempurna
Bunga disebut bunga tidak sempurna jika hanya mempunyai satu macam alat kelamin yaitu benang sari saja atau hanya putik saja. 

Fungsi bunga

Fungsi bunga yang utama adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif. Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang didahului pembuahan. Pada tumbuhan berbunga , pembuahan yang terjadi didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.

Penyerbukan pada tumbuhan dibantu oleh serangga. Hasil pembuahan adalah terbentuknya bakal biji yang akan tumbuh menjadi biji, sedangkan bakal buah akan menjadi buah. Dari biji itulah yang ditanam sehingga tumbuh menjadi tanaman besar dan berbunga lagi.
Sumber : https://www.juraganles.com/2016/08/bagian-bagian-bunga-dan-fungsinya.html

STRUKTUR DAN FUNGSI DAUN

Daun merupakan organ yang sangat penting pada tumbuhan. Fungsi utama daun untuk fotosintesis dan pertukaran zat. Daun menyerap energi cahaya dan CO2, sedangkan airnya diserap melalui akar. Sisa respirasi dan fotosintesis dilepaskan melalui daun pula.
  1. Ciri-ciri Daun
Pada umumnya daun pipih, melebar atau meluas dan berwarna hijau. Helaian daun yang luas sangat membantu dalam menangkap energi matahari dan CO2. Cirri tersebut tentu sesuai dengan fungsinya. Ada 4 macam jaringan pada organ daun, yaitu jaringan epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga karang, dan jaringan pengangkutan. Lihat gambar!
anatomy daun
https://starscientist.wordpress.com/sains-1/struktur-dan-fungsi-tubuh-tumbuhan/anatomy daun
Jaringan epidermis
Merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas  dan bawah. Sel-selnya pipih menutup jaringan di bagian dalamnya dan diantaranya berubah menjadi mulut daun (stoma). Stoma sebagai alat pertukaran zat berperan mengendalikan pelepasan/hilangnya cairan jaringan. Akan tetapi, stoma juga mengatur masuknya CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis. Pengendalian pertukaran zat itu terjadi melalui pengaturan membuka menutupnya stoma. Stoma tersusun dari dua sel penutup atau sel penjaga dan beberapa sel tetangga. Pada tumbuhan darat, stoma lebih banyak di permukaan bawah daun. Pada tumbuhan yang mengapung di air, seperti teratai, stoma berada di permukaan atas daun. Pada tumbuhan tenggelam, seperti Hydrilla sp. Tidak membentuk stomata.
Jaringan Tiang (jaringan palisade)
Jaringan tiang tersusun dari sel-sel yang memanjang dalam posisi tegak dan berisi banyak kloroplas. Jaringan itu dapat satu lapis atau beberapa. Kloroplas adalah perangkat sel tumbuhan yang di dalamnya terdapat klorofil dan perangkat fotosintesis lainnya.
Jaringan bunga karang (jaringan spons)
Merupakan lapisan sel-sel yang tidak teratur, banyak rongga udara, dan berada di bawah lapisan jaringan tiang. Sel-selnya juga berkloroplas sehingga menjadi tempat fotosintesis.
Jaringan pengangkutan
Jaringan pengangkutan pada daun membentuk suatu system pencabangan seperti jala yang kompleks, disebut tulang daun. Tulang daun terletak diantara jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada sayatan melintang tulang daun merupakan berkas pengangkut yang tersusun dari xylem dan floem.
Sumber : 

STRUKTUR DAN FUNGSI BATANG

Struktur Dan Fungsi Batang - Berikut ini penjelasan sigkat tentang struktur dan fungsi batang pada tumbuhan. Batang termasuk organ pokok tumbuhan selain akar dan daun. Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang secara bersama-sama melakukan fungsi khusus. Jadi, jika kita mempelajari struktur dan fungsi batang pada tumbuhan, tentu tidak bisa lepas dari struktur dan fungsi jaringan batang.
Fungsi Batang Pada Tumbuhan
Sebelum kita mempelajari lebih jauh tentang struktur dan fungsi batang pada tumbuhan, alangkah baiknya kita ketahui dulu apakah fungsi batang tumbuhan itu? Secara umum, fungsi batang pada tumbuhan adalah :
  • Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar.
  • Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkapan cahaya matahari.
  • Tempat tumbuhnya organ-organ generatif.
  • Efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran benih.
  • Pada tumbuhan tertentu, sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya berupa umbi atau rimpang.
Struktur Dan Fungsi Jaringan Batang
Secara umum struktur jaringan penyusun batang tumbuhan terdiri atas tiga bagian, yaitu epidermis, korteks, dan stele. Adapun struktur jaringan penyusun batang (dari luar ke dalam) beserta ciri-cirinya akan dijelaskan sebagai berikut.
Gambar Struktur Anatomi Batang Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Gambar Struktur Anatomi Batang Tumbuhan Dikotil dan Monokotil (Sumber : bio.miami.edu)
1) Epidermis
  • Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan primer.
  • Aktivitas kambium gabus adalah melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel. Derivat epidermis antara lain sel silika dan sel gabus, misalnya pada batang tanaman tebu.
2) Korteks
  • Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis, banyak ruang antarsel.
  • Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat tubuh.
  • Sel-sel korteks sebelah dalam yang mengandung amilum disebut floeterma (sarung tepung).
3) Stele (silinder pusat)
  • Lapisan terluar disebut perisikel.
  • Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut.
Secara umum, struktur akar dan batang tumbuhan sama, yaitu terdiri atas bagian-bagian epidermis, korteks, dan stele. Akan tetapi, secara anatomis struktur batang monokotil berbeda dengan batang dikotil. Berikut penjelasan singkat tentang struktur dan fungsi batang pada tumbuhan dikotil dan monokotil.
Struktur Jaringan Penyusun Batang Tumbuhan Dikotil (Dicotyledoneae)
Jaringan penyusun batang tumbuhan dikotil, yaitu epidermis, korteks, endodermis, empulur, kambium, floem, xilem, dan jari-jari empulur. Adapun letak dan fungsi tiap-tiap jaringan penyusun batang dikotil akan dijelaskan sebagai berikut.
Gambar Struktur Anatomi Batang Tumbuhan Dikotil
Gambar Struktur Anatomi Batang Tumbuhan Dikotil (Sumber : bio.miami.edu)
1. Epidermis, letaknya di bagian terluar batang. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi bagian batang lebih dalam dan agar batang tidak kehilangan air terlampau banyak.
2. Korteks, letaknya di antara lapisan endodermis. Sel-sel kolenkim pada korteks fungsinya sebagai jaringan penunjang. Sedangkan sel-sel parenkim sebagai jaringan dasar, pengisi, dan penyimpan zat.
3. Stele, tersusun atas :
  • Perisikel, letaknya sebelah dalam lapisan endodermis dan menyelubungi berkas pembuluh batang. Fungsinya memberi kekuatan pada batang.
  • Berkas pembuluh, letaknya bagian dalam perisikel. Fungsinya untuk pengangkutan zat. Ada dua macam pembuluh yaitu xilem dan floem. Diantara dua pembuluh tersebut terdapat kambium. Xilem terletak dibagian dalam berkas pembuluh atau bagian dalam kambium. Fungsinya untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
  • Pembuluh floem terletak pada bagian luar berkas pembuluh atau bagian luar kambium. Fungsi pembuluh floem adalah untuk mengangkut zat makanan yang dibuat di daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Kambium terletak diantara berkas pembuluh xilem dan floem. Fungsi kambium adalah untuk membentuk jaringan xilem ke arah dalam dan ke arah luar membentuk jaringan floem.
Struktur batang tumbuhan dikotil berbeda dengan batang monokotil, karena terdapat jaringan kambium pada batang tanaman dikotil. Beberapa ahli membagi kambium menjadi 2 macam yaitu :
a. Kambium pembuluh atau Vascular Cambium yang merupakan pembatas bagian kulit kayu pada bagian kayu di batang pohon. Kambium ini ke arah dalam membentuk xylem dan keluar membentuk floem. Kambium Vaskular dibedakan menjadi 2 macam yaitu Kambium Intravasikuler (Kambium Vasikuler) dan Kambium Intervasikuler.
  • Kambium Intravasikuler atau Kambium Vasikuler adalah kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara xilem dan floem). Fungsi kambium vasikuler adalah ke arah luar membentuk floem sekunder dan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.
  • Kambium Intervasikuler adalah kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkut / di luar berkas pengangkut. Fungsi kambium intervasikuler adalah membentuk jari-jari empulur. Untuk lebih jelasnya bisa melihat gambar berikut.
Gambar Macam-macam Kambium Pembuluh / Kambium Vaskuler
Gambar Macam-macam Kambium Pembuluh / Kambium Vaskuler (Sumber : hendryanggriawan68.blogspot.com)
b. Kambium gabus atau felogen/phellogen merupakan bagian tak terpisahkan dari korteks. Fungsi kambium ini menghasilkan jaringan gabus (ke arah luar) yang disebut lapisan periderm, yang terletak di bawah epidermis batang dan akar yang sudah tua. Fungsi jaringan gabus adalah sebagai pengendali masuknya air, pencegah serangan hama, dan fungsi yang bersifat mekanis lainnya. Sementara itu ke arah dalam, kambium ini membentuk lapisan kulir bergabus yang dikenal dengan istilah phelloderm.
Gambar Penampang Melintang Kambium Gabus
Gambar Penampang Melintang Kambium Gabus (Sumber : biologigonz.blogspot.com)
Pembentukan sel-sel baru pada kambium menyebabkan sel-sel korteks terdesak ke arah epidermis sehingga lapisan epidermis menjadi sobek-sobek. Lapisan korteks yang terdesak membentuk lapisan sel meristematik atau sel yang selalu membelah dan disebut kambium gabus (felogen).
Kambium gabus menghasilkan dua tipe sel, yaitu ke arah luar membentuk jaringan gabus (felem) dan ke arah dalam membentuk jaringan feloderm. Jaringan gabus terdiri atas sel-sel mati yang dilapisi suberin (zat gabus) dan bersifat tidak tembus air maupun udara sehingga dapat berfungsi untuk melindungi lapisan
yang ada di dalamnya.
Lapisan feloderm adalah sel-sel hidup yang terdiri atas sel-sel parenkim. Adanya jaringan gabus menyebabkan udara tidak leluasa masuk ke dalam bagian sel hidup di bagian dalam. Namun, di antara jaringan gabus terdapat lentisel, yaitu celah sebagai jalan masuk dan keluarnya udara ke sel-sel hidup di sebelah
dalam jaringan gabus.
Gambar Kambium Gabus
Gambar Kambium Gabus (Sumber : plengdut.com)
Khusus pada batang Dicotyledoneae terjadi pertumbuhan batang sekunder. Pertumbuhan batang atau lingkaran sekunder adalah pertambahan besar batang yang disebabkan oleh pertambahan jaringan sekunder pada jaringan primer atau jaringan mula-mula. Pertumbuhan batang sekunder merupakan aktivitas kambium. Oleh karena itu, jaringan kambium sering disebut titik tumbuh sekunder.
Apabila cadangan makanan cukup banyak, misalnya pada musim penghujan, sel-sel kambium membelah membentuk sel-sel baru. Pada musim kemarau atau makanan cadangan berkurang, sel-sel kambium tidak membelah sehingga tidak ada penambahan xilem dan floem.
Aktivitas kambium menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun (annual ring), yaitu lingkaran atau lapisan yang menunjukkan kambium melakukan pembelahan dan pada saat kambium tidak melakukan kegiatan. Lingkaran tahun berbentuk lapisan melingkar berselang-seling berupa garis dan berguna untuk memperkirakan umur pohon.
Gambar Lingkaran Tahun Pada Batang Tumbuhan Dikotil
Gambar Lingkaran Tahun Pada Batang Tumbuhan Dikotil (Sumber : waynesword.palomar.edu)
Struktur Jaringan Penyusun Batang Tumbuhan Monokotil (Monocotyledoneae)
Struktur dan fungsi batang pada tumbuhan monokotil tentu tidak bisa dilepaskan dari jaringan penyusunnya. Berikut penjelasan singkat tentang jaringan penyusun batang tumbuhan monokotil.
  • Epidermis, letaknya di bagian terluar batang. Fungsinya untuk perlindungan terhadap kehilangan air.
  • Meristem Dasar, yaitu seluruh jaringan yang letaknya berada di bagian dalam epidermis. Fungsi jaringan ini pada tumbuhan monokotil adalah belum begitu jelas diketahui.
  • Berkas pembuluh, letaknya tersebar pada meristem dasar dan dilindungi sarung berkas pengangkut. Xilem dan floem berfungsi seperti pada tumbuhan dikotil.
Secara morfologi terdapat perbedaan yang jelas antara batang tumbuhan dikotil dan monokotil. Tumbuhan dikotil pada umumnya mempunyai batang yang bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil serta dapat mempunyai percabangan atau tidak. Sebaliknya, batang tumbuhan monokotil umumnya mempunyai ukuran yang relatif sama dari pangkal sampai ke ujung batang.
Gambar Struktur Anatomi Batang Tumbuhan Monokotil
Gambar Struktur Anatomi Batang Tumbuhan Monokotil (Sumber : biosci.ohio-state.edu)
Sumber : http://www.biologipedia.com/struktur-dan-fungsi-batang-pada-tumbuhan.html

STRUKTUR DAN FUNGSI AKAR

Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar sebagai tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.
Coba amati sistem perakaran tumbuhan monokotil (misalnya rumput-rumputan) dan tumbuhan dikotil (misalnya tanaman cabe). Akar tumbuhan monokotil tersusun dalam sistem akar serabut, sedangkan akar tumbuhan dikotil tersusun dalam sistem akar tunggang.
(a) Akar tumbuhan monokotil (serabut)       (b) Akar tumbuhan dikotil (tunggang)
1.    Struktur Akar
Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
1.1    Morfologi (struktur luar) akar.
Ukuran panjang akar tergantung pada jenis tumbuhan. Misalnya tumbuhan apel memiliki akar yang panjang. Selain itu panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi panjang akar misalnya porositas tanah, tersedianya air dan mineral dalam tanah, serta kelembapan tanah. Misalnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki akar yang panjang.
Morfologi akar tersusun atas batang akar, ujung akar, tudung akar, dan rambut akar.
Morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar.
Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar terdiri dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian luar tudung akar mengandung lendir.
Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek. Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur dan mati.
1.2    Anatomi (struktur dalam) akar.
Bila akar tumbuhan dikotil maupun monokotil disayat melintang, kemudian diamati di bawah mikroskop akan tampak bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat).
Epidermis akar (kulit luar). Epidermis akar merupakan lapisan luar akar. Epidermis akar terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis dan mudah dilalui oleh air. Sel-sel epidermis akan bermodifikasi membentuk rambut-rambut akar.
Korteks akar (kulit pertama). Korteks akar terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding tipis. Di dalam korteks akar terdapat ruang-ruang antarsel. Ruang antarsel berperan dalam pertukaran gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Endodermis akar. Endodermis akar terdiri dari selapis sel yang tebal. Bentuk dan sususan sel-sel endodermis berbeda dengan bentuk dan susunan sel-sel di sekitarnya. Oleh karena itu, batas korteks dengan endodermis terlihat jelas jika diamati di bawah mikroskop. Endodermis berperan sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
Stele akar (silinder pusat). Stele pada akar tersusun atas perisikel (perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel merupakan lapisan terluar dari silinder pusat yang terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel. Perisikel berfungsi dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Sedangkan xilem dan floem yang merupakan berkas pembuluh angkat terletak di sebelah dalam perisikel. Pada akar tumbuhan monokotil terdapat empulur, sedangkan pada akar tumbuhan dikotil tidak terdapat empulur.

2.    Fungsi Akar
Meskipun tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran yang berbeda, tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama. Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai berikut :
  • Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
  • Untuk menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
  • Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai alat bernapas, misalnya pada tumbuhan bakau.
  • Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tanaman sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
3.    Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya
Air dan mineral dari tanah masuk ke tumbuhan melalui ujung akar dan rambut-rambut akar. Adanya rambut-rambut akar menyebabkan daerah penyerapan air dan mineral menjadi luas.
Air dan mineral yang diserap oleh rambut-rambut akar akan menuju ke pumbuluh kayu (xilem). Pengangkutan air dan mineral yang larut tersebut mengalir dari sel ke sel dengan arah horizontal, yaitu dari sel epidermis menuju ke korteks dan endodermis sampai akhirnya ke pembuluh kayu.
Proses penyerapan air dan mineral serta pengangkutannya.
Air dan mineral dapat mengalir karena adanya perbedaan kepekatan (konsentrasi) cairan di antara sel-sel yang dilaluinya. Aliran air dan mineral dari rambut akar, epidermis, korteks, endodermis, hingga pembuluh kayu terjadi di luar berkas pembuluh, sehingga disebut pengangkutan ekstravaskuler. Air dan mineral setelah sampai di pembuluh kayu akar, selanjutnya akan diangkut ke daun sebagai bahan untuk fotosintesis. Pengangkutan air dan mineral ke daun melalui pembuluh kayu pada batang, cabang, dan daun. Karena pengangkutan air dan mineral ini melalui berkas pembuluh angkut, yaitu pembuluh kayu (xilem), maka disebut pengangkutan vaskuler.
Cara penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung secara osmosis. Osmosisadalah pergerakan (perpindahan) zat dari larutan yang kurang pekat (berkonsentrasi rendah) ke larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi tinggi) melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang larut di dalamnya. Umumnya sel-sel pada tumbuhan bersifat semipermeabel termasuk sel-sel rambut akar. Selain itu, cairan sel pada rambut-rambut akar lebih pekat daripada air tanah, sehingga air tanah dan mineral yang terlarut akan masuk ke dalam sel-sel rambut-rambut akar secara osmosis.
Setelah rambut-rambut akar menyerap air tanah, cairan selnya menjadi kurang pekat bila dibandingkan dengan cairan di dalam sel-sel korteks. Dengan demikian, secara osmosis air dan mineral dari sel-sel rambut mengalir ke sel-sel korteks. Dengan cara yang sama, air dan mineral akan mengalir ke endodermis dan akhirnya sampai ke pembuluh kayu akar.
Selain secara osmosis, proses penyerapan air dan mineral juga melalui proses transpor aktif. Transpor aktif adalah sistem transpor ion-ion dan molekul-molekul melalui membran (selaput) sel dengan menggunakan energi. Mineral dari tanah secara transpor aktif masuk ke dalam sel tumbuhan melawan gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
Air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan tekanan pada dinding sel. Keadaan tegang yang ditimbulkan antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air disebut turgor. Sedangkan tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor.
4.    Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di hutan bakau umumnya memiliki akar khusus untuk bernapas, yaitu akar napas. Akar napas tumbuh tegak pada pangkal batang tumbuhan bakau.
Akar napas memiliki banyak celah sebagai tempat masuknya udara. Pada umumnya tanah di hutan bakau berlumpur dengan kandungan oksigen yang rendah. Oleh karena itu, akar napas yang dimiliki oleh tumbuhan yang hidup di hutan bakau berguna untuk beradaptasi terhadap kandungan oksigen yang rendah. Tumbuhan di hutan bakau yang memiliki akar napas misalnya Avicennia (api-api), Sonneratia (pidada), dan Bruguiera (tanjang).
Beberapa jenis tumbuhan bakau juga memiliki akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah dan tumbuh ke arah tanah. Pada saat masih menggantung, akar gantung berfungsi untuk bernapas (menyerap udara). Setelah mencapai tanah, bagian akar yang masuk ke dalam tanah berfungsi seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan mineral.
Seperti organ-organ tumbuhan yang lain, yaitu daun dan batang, akar yang ada di dalam tanah ternyata juga melakukan pernasapan. Pernapasan pada akar terutama terjadi pada akar yang masih muda. Untuk pernapasan dibutuhkan oksigen dan akan dihasilkan energi. Selanjutnya energi ini digunakan akar untuk menyerap air dan mineral.

PRINSIP KERJA PESAWAT SEDERHANA PADA SISTEM GERAK MANUSIA

Prinsip Pesawat Sederhana yang Berkaitan dengan Kerja Otot dan Struktur Rangka Manusia

Kerja Otot dan Struktur Rangka Manusia serta Kaitannya dengan Prinsip Kerja Pesawat Sederhana

Pada tubuh manusia berlaku prinsip-prinsip kerja pesawat sederhana. Prinsip-prinsip tersebut kemudian ditiru dan dimodifikasi untuk mendesain berbagai macam peralatan yang memudahkan kerja manusia. Ketika kerja dipermudah, artinya energi yang dikeluarkan lebih sedikit. Energi dan kerja (usaha) dinyatakan dalam satuan Joule (Newton meter). Kerja atau usaha didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jarak, sehingga dapat dituliskan dengan rumus berikut.
W = F.S
di mana:          W = Usaha (Joule)
F = Gaya (Newton)
S = Jarak (Meter)
Usaha dapat bernilai nol apabila gaya yang dikerjakan pada benda tidak mengakibatkan perpindahan tempat. Besarnya usaha yang dilakukan persatuan waktu disebut dengan daya atau power (P). Daya secara matematis dituliskan sebagai berikut.
di mana:          P = Daya (Watt)
W = Usaha (Joule)
t = Waktu (Sekon)
Pada saat manusia melakukan aktivitas, manusia selalu berupaya untuk melakukannya dengan usaha dan daya yang sekecil-kecilnya. Oleh karena itu, manusia menggunakan pesawat sederhana untuk membantu melakukan aktivitasnya.
Salah satu fungsi otot adalah untuk melaksanakan gerak. Kerangka utama tubuh manusia ditutupi oleh otot , yang berfungsi untuk memungkinkan gerakan. Untuk memindahkan atau mengangkat beban terhadap kekuatan lain, lebih mudah untuk menggunakan pengungkit. Begitu juga yang terjadi pada prinsip kerja gerak otot bisep dan trisep.
Menurut (Yusminah Hala, 2007: 78) Pada mamalia dapat dibedakan atas tiga jenis dari jaringan otot berdasarkan sifat-sifat morfologis dan fungsional yaitu sebagai berikut :
  1. Otot polos
Otot polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang di dalam mikroskop cahaya tidak memperlihatkan garis melintang sebagai bentu bundar kecil (5-10 µm). proses kontraksinya lambat dan tidak di bawah pengendalian kemauan sadar. Setiap sel memiliki suatu nukleus pipih yang khas terletak di bagian sentral. Pada sel yang sedang berkontraksi nukleus tersebut sering terlipat. Otot polos biasanya mempunyai kegiatan spontan bila tidak ada perangsangan saraf. Oleh karena itu, suplai sarafnya berfungsi untuk mengubah kegiatan tersebut dan tidak memulainya.
  1. Otot rangka
Otot rangka bergaris melintang terdiri atas berkas-berkas sel silindris sangat panjang (sampai 4 cm) yang berinti banyak yang memperlihatkan garis-garis melintang dengan diameter 10-100 µm dan disebut serabut otot. Inti banyak tersebut disebabkan oleh persatuan mioblas embrionik berinti tunggal. Nukleus bujur telur biasanya ditemukan di bagain perifer sel, yaitu di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas ini berguna dalam membedakan otot rangka dari otot jantung, dengan inti yang terletak di tengah. Kontraksinya cepat, kuat dan biasanya di bawah pengendalian kemauan yang disadari.
  1. Otot jantung
Otot jantung juga memperlihatkan garis-garis melintang dan terdiri dari sel-sel individual yang panjang atau bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Pada tempat perhubungan ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris, struktur yang hanya ditemukan di dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah. Kontraksi otot jantung tidak di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan berirama.
Sifat Kerja Otot Pada Manusia
Setelah kita mengetahui tentang jenis-jenis otot, sekarang kita akan bahas mengenai sifat kerja otot pada manusia. Otot bisa berkontraksi tentu karena adanya rangsangan. Pada umumnya otot berkontraksi bukan satu rangsangan saja, tapi karena suatu rangkaian rangsangan yang berurutan. Rangsangan-rangsangan yang terjadi akan menimbulkan tonus atau ketegangan yang maksimum. Tetanus adalah tonus yang maksimum terus menerus.
Adapun sifat kerja otot pada manusia terbagi menjadi dua yaitu : antagonis dan sinergis.
  • Antagonis ialah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan. Contohnya :
  1. Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan). Misalnya otot bisep dan otot trisep.
  2. Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati badan). Misalnya gerak tangan sejajar dengan bahu dan sikapnya sempurna.
  3. Depresor (ke bawah) dan elavator (ke atas). Misalnya gerak kepala dengan menundukkan dan menengadah.
  4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup). Misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak tangan menelungkup.
  • Sinergis ialah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres danpronator kuadratus.
Pada gerak otot bisep dan trisep untuk memindahkan atau mengangkat beban adalah menggunakan prinsip kerja pengungkit golongan pertama (1) yaitu pengungkit yang memiliki susunan letak titik tumpunya berada diantara titik tanggap gaya (titik kuasa) dan titik beban. Titik tumpu (tempat bertumpunya pengungkit pada penyangga) berada pada sendi engsel, titik kuasa berada di bahu, dan untuk titik beban adalah terletak di tangan.
Gambar. Gerak menurunkan lengan bawah
Gambar. Gerak mengangkat lengan bawah
Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi (memendek) dan otot trisep
berelaksasi (memanjang). Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi
(memendek) dan otot bisep berelaksasi (memanjang).
Gambar. Kondisi otot saat lengan
Gambar. Kondisi otot saat lengan bawah turun bawah terangkat
Kerja gerak otot bisep dan trisep tergolong menggunakan prinsip kerja pengungkit golongan 1 yaitu pengungkit yang memiliki susunan letak titik tumpunya berada diantara titik tangkap gaya dan titik beban.

Sumber : https://auliawatidesi.wordpress.com/kelas-viii/pesawat-sederhana/kegunaan-pesawat-sederhana-dalam-kehidupan-sehari-hari-dan-hubungannya-dengan-kerja-otot-pada-struktur-rangka-manusia/

JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA

Jenis-jenis Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana banyak sekali jenisnya dan semuanya dibuat untuk memudahkan manusia untuk melakukan pekerjaaan. Berdasarkan cara kerjanya pesawat sederhana dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu : tuas atau pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos.

Tuas atau Pengungkit

gambar pengungkit
  • Titik Tumpu : Suatu titik dimana tuas bertumpu
  • Kuasa : Yaitu gaya yang bekerja pada tuas
  • Beban : Berat benda
Pengungkit merupakan alat yang berfungsi untuk mengangkat atau mengungkit suatu benda. Pengungkit bisa dalam bentuk sebatang kayu, sebilah bambu, atau logam yang diberi gaya pada salah satu sisinya. Gaya yang diberikan pengungkit disebut kuasa. Tuas/pengungkit berfungsi  untuk mengungkit, mencabut atau mengangkat benda yang berat.
Pada pengungkit terdapat bagian-bagian yang diuraikan sebagai berikut.
1. Titik kuasa adalah daerah atau tempat kita memberikan gaya.
2. Titik tumpu merupakan tempat alat bertumpu.
3. Titik beban, adalah titik tempat dimana beban berada.
4. Gaya kuasa merupakan gaya yang diberikan ketika mengangkat benda.
5. Gaya beban merupakan beban yang akan diangkat. Satuannya Newton.
6. Lengan kuasa adalah jarak antara titik tumpu dengan kuasa.
7. Lengan beban merupakan jarak titik tumpu dengan beban.
Prinsip Kerja Pengungkit
Ketika akan menggerakan suatu benda dengan memanfaatkan tuas, maka kita harus menempatkan benda di salah satu ujung pengungkit (tuas) kemudian memasang batu atau benda apa saja sebagai titik tumpu dekat dengan benda. Selanjutnya tangan kita memegang ujung batang pengungkit yang nantinya akan diberikan gaya sampai benda bergeser atau dapat diangkat. Berdasarkan posisi titik tumpu, beban, dan kuasanya, pengungkit dibagi menjadi 3 jenis yaitu

Pengungkit Jenis Pertama

Yaitu tuas yang kedudukan titik tumpunya terletak diantara titik beban dan titik kuasa. Peralatan yang prinsip penggunaanya menggunakan pengungkit jenis pertama antara lain pemotong kuku, tang, gunting, linggis, dan jungkat-jungkit. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan gambar dibawah
gambar pengungkit
Keterangan :
contoh benda yang menggunakan prinsip tuas jenis 1
A = titik kuasa
T = titik tumpu
B = titik beban
F = gaya kuasa (N)
w = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m)
lb = lengan beban (m)

Pengungkit Jenis Kedua

Yaitu tuas yang kedudukan titik bebannya terletak diantara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh peralatan yang prinsip penggunaannya menggunakan pengungkit jenis kedua antara lain gerobak beroda satu, alat pemotong kertas,  alat pemecah kemiri, dan pembuka tutup botol.

Pengungkit Jenis Ketiga

Yaitu tuas yang kedudukan titik kuasanya berada diantara titik beban dan titik tumpu. Contoh peralatan yang prinsip penggunaannya menggunakan pengungkit jenis ketiga antara lain sekop, penjepit roti, stappler, dan pinset.
Keuntungan Mekanik Pengungkit
Dengan menggunakan pengungkit, beban kita akan menjadi lebih ringan dan kita akan mudah untuk melakukannya. Itu berarti kita mendapatkan keuntungan dari penggunaan pengungkit tersebut. Keuntungan yang didapat dari pesawat sederhana seperti yang demikian dinamakan keuntugan mekanik. Besarnya keuntungan mekanik tergantung dari perbandingan antara berat beban yang akan diangkat dengan besar gaya kuasa yang diperlukan

Bidang Miring

gambar bidang miring
Bidang miring adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang dipakai untuk memindahkan suatu barang menggunakan bidang miring. Semua benda yang memiliki bidang miring atau bekerja dengan prinsip kemiringan disebut dengan bidang miring.
Dengan memanfaatkan bidang miring beban yang berat dapat dipindahkan ketempat yang lebih tinggi dengan lebih mudah. Artinya gaya yang digunakan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan tidak menggunakan bidang miring. Semakin landai bidang miring yang digunakan semakin ringan gaya yang harus dikeluarkan.
Contoh benda yang meggunakan prinsip bidang miring dalam penggunaanya adalah kapak, pisau, obeng, sekrup. Contoh lainnya bisa kita lihat pada bentuk jalan yang dibuat di daerah pegunungan. Dengan dibuat berkelok-kelok pengendara kendaraan bermotor akan lebih mudah ketika melewati jalan yang menanjak. Kendati demikian, hal tersebut menyebabkan jarak yang harus ditempuh menjadi semakin jauh sehingga akan memakan banyak waktu.
Keuntungan Mekanik Bidang Miring
Dengan menggunakan pengungkit, beban kita akan menjadi lebih ringan dan kita akan mudah untuk melakukannya. Itu berarti kita mendapatkan keuntungan dari penggunaan pengungkit tersebut. Keuntungan yang didapat dari pesawat sederhana seperti yang demikian dinamakan keuntugan mekanik. Besarnya keuntungan mekanik tergantung dari perbandingan antara berat beban yang akan diangkat dengan besar gaya kuasa yang diperlukan.

Katrol

Katrol adalah roda yang berputar pada sebuah poros yang diberi tali atau rantai pada bagian sisinya. Katrol berfungsi untuk mengangkat suatu benda atau menarik suatu beban. Secara prinsip, katrol merupakan pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol ganda (takal), dan blok katrol.

Katrol Tetap

gambar katrol tetap
Prinsip penggunaan dari katrol tetap adalah ketika kita menarik talinya posisi katrolnya tidak berubah dan tetap.
Keuntungan Mekanik
1. Gaya tarik benda sama besar dengan gaya berat benda.
2. Mampu mengubah arah gaya ke bawah atau samping untuk mengangkat benda.
3. Arah kuasa (gaya) searah dengan gaya berat benda.
Contoh peralatan yang menggunakan prinsip katrol tetap dalam penggunaannya adalah tiang bendera, kerekan timba sumur , dan kerekan sangkar burung.

Katrol Bebas

gambar katrol bebas
Katrol bebas yaitu katrol yang letaknya selalu berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini umumnya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya bisa berubah. Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak
Keuntungan Mekanik
Pada katrol bebas, panjang lengan kuasa sama dengan dua kali panjang lengan beban sehingga keuntungan mekanik pada katrol tetap yaitu gaya yang dibutuhkan untuk menarik suatu benda lebih kecil daripada menggunakan katrol tetap. Katrol jenis ini sering dipakai para tukang bangunan untuk mengangkat barang-barang pada bagunan bertingkat tinggi.

Katrol Ganda

gambar katrol ganda
Katrol ganda adalah perpaduan antara katrol tetap dengan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol ganda, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan dengan penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat ke atas.
Keuntungan Mekanik
Dalam menggunakan katrol ganda, gaya yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan dengan katrol bebas dan katrol tetap. Tetapi, kinerja katrol ganda bergantung pada banyaknya tali yang digunakan untuk mengangkat suatu beban

Blok Katrol

gambar blok katrol
Blok katrol merupakan kombinasi dari beberapa katrol yang dipasang secara berdampingan. Dengan menggunakan blok katrol gaya yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu beban menjadi lebih kecil. Makin banyak roda blok katrol, maka makin kecil juga gaya yang dibutuhkan untuk pemindahan beban.
Umumnya blok katrol digunakan pada mesin-mesin penggerak. Dalam kesehariannya, blok katrol sering digunakan untuk mengangkat benda berat, misalnya peti kemas di pelabuhan.

Roda Berporos

gambar roda berporos
Prinsip penggunaan roda berporos adalah dengan menghubungkan roda pada sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Manfaat dari roda berporos adalah untuk menggeser suatu benda agar lebih ringan dan memperkecil gaya gesek. Prinsip roda berporos dapat kita jumpai pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda mobil, roda gerobak, dan gerinda.
Sumber : https://suka-suka.web.id/materi-pesawat-sederhana/

RUMUS CEPAT RAMBAT BUNYI

Rumus Cepat Rambat Bunyi Bunyi memerlukan waktu untuk merambat dari satu tempat ke tempat lain.  Secara matematis, cepat rambat bunyi...