Senin, 25 Maret 2019

RUMUS CEPAT RAMBAT BUNYI

Rumus Cepat Rambat Bunyi

Bunyi memerlukan waktu untuk merambat dari satu tempat ke tempat lain. 
Secara matematis, cepat rambat bunyi dapat dituliskan : 
v = cepat rambat bunyi (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu (s)

Cepat rambat bunyi di udara sekitar 330 m/s.
Karena bunyi sebagai gelombang, maka cepat rambat bunyi dapat dituliskan : 
= cepat rambat bunyi (m/s)
= panjang gelombang bunyi (m)
= periode (s)
f = frekuensi bunyi (HZ) 

Di dalam fluida (zat cair dan udara), kecepatan gelombang bunyi dirumuskan :
B = modulus Bulk (kg/ms2)
r = kerapatan medium (kg/m3)
g = tetapan laplace = rasio kapasitas–panas
R = tetapan gas umum (8,314 J/mol.K)
T = suhu mutlak (K)
M = massa molar gas (gram/mol)

Jika bunyi melalui batang padat dan panjang, maka laju bunyi sebesar :
E = modulus Young (kg/ms2)Rumus Cepat Rambat Bunyi

Sumber : https://cepatrambatbunyi.blogspot.com/2015/03/rumus-cepat-rambat-bunyi.html

Selasa, 15 Januari 2019

TELESKOP

Teleskop (Teropong Bintang)

Teleskop atau teropong bintang digunakan untuk memperbesar benda yang sangat jauh letaknya. Pada kebanyakan kasus di dalam penggunaan teleskop, benda bisa dianggap berada pada jarak tak berhingga. Galileo, walaupun bukan penemu teleskop, ia mengembangkan teleskop menjadi instrumen yang penting dan dapat digunakan. Galileo merupakan orang pertama yang meneliti ruang angkasa dengan teleskop, dan ia membuat penemuan-penemuan yang mengguncang dunia, di antaranya satelit-satelit Jupiter, fase Venus, bercak matahari, struktur permukaan bulan, dan bahwa galaksi Bimasakti terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang individu.

Pengertian Teleskop (Teropong Bintang)

Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintangadalah teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.

Jenis-Jenis Teleskop (Teropong Bintang)

Secara garis besar, teleskop atau teropong bintang (teropong astronomi) dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu teleskop pembias (Keplerian) dan teleskop pemantul.

Teleskop Pembias (Keplerian)

Teropong bias terdiri atas dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan okuler. Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu, teropong ini disebut teropong bias. Teleskop pembias terdiri dari dua lensa konvergen (lensa cembung) yang berada pada ujung-ujung berlawanan dari tabung yang panjang, seperti diilustrasikan pada gambar berikut.

Lensa yang paling dekat dengan objek disebut lensa objektif dan akan membentuk bayangan nyata I1 dari benda yang jatuh pada bidang titik fokusnya Fob (atau di dekatnya jika benda tidak berada pada tak berhingga). Walaupun bayangan I1 lebih kecil dari benda aslinya, ia membentuk sudut yang lebih besar dan sangat dekat ke lensa okuler, yang berfungsi sebagai pembesar. Dengan demikian, lensa okuler memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif untuk menghasilkan bayangan kedua yang jauh lebih besar I2, yang bersifat maya dan terbals
Benda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih kuat daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas dan besar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang diamati. Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.
Jika mata yang melihat rileks (tak berakomodasi), lensa okuler dapat diatur sehingga bayangan I2 berada pada tak berhingga. Kemudian bayangan nyata I1 berada pada titik fokus f ‘ok dari okuler, dan jarak antara lensa objektif dengan lensa okuler adalah d = fob + f ‘ok untuk benda pada jarak tak berhingga. Perbesaran total dari teleskop dapat diketahui dengan melihat bahwa θ ≈ \frac{h}{f'_{ob}} , di mana h adalah tinggi bayangan I1 dan kita anggap θkecil, sehingga tan θ ≈ θ . Kemudian garis yang paling tebal untuk berkas sinar sejajar dengan sumbu utama tersebut, sebelum jatuh pada okuler, sehingga melewati titik fokus okuler Fok, berarti θ’ ≈\frac{h}{f'_{ok}}. Perbesaran anguler (daya perbesaran total) teleskop adalah:
M=\frac{\theta '}{\theta }=-\frac{f_{ob}}{f_{ok}}
Tanda minus (-) untuk menunjukkan bahwa bayangan yang terbentuk bersifat terbalik. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar, lensa objektif harus memiliki panjang fokus ( fob) yang panjang dan panjang fokus yang pendek untuk okuler (fok).

Teleskop Pemantul

Karena jalannya sinar di dalam teropong dengan cara memantul maka teropong ini dinamakan teropong pantul. Pada teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan oleh sebuah cermin melengkung yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke mata pengamat oleh satu atau lebih cermin yang lebih kecil.

Sebelumnya telah disebutkan bahwa untuk membuat teleskop pembias (teleskop astronomi) berukuran besar diperlukan konstruksi dan pengasahan lensa besar yang sangat sulit. Untuk mengatasi hal ini, umumnya teleskop-teleskop paling besar merupakan jenis teleskop pemantul yang menggunakan cermin lengkung sebagai objektif, gambar dibawah, karena cermin hanya memiliki satu permukaan sebagai dasarnya dan dapat ditunjang sepanjang permukaannya.
Keuntungan lain dari cermin sebagai objektif adalah tidak memperlihatkan aberasi kromatik karena cahaya tidak melewatinya. Selain itu, cermin dapat menjadi dasar dalam bentuk parabola untuk membetulkan aberasi sferis. Teleskop pemantul pertama kali diusulkan oleh Newton. Biasanya lensa atau cermin okuler, tampak seperti pada gambar diatas dipindahkan sehingga bayangan nyata yang dibentuk oleh cermin objektif dapat direkam langsung pada film.
Agar teleskop astronomi menghasilkan bayangan yang terang dari bintang-bintang yang jauh, lensa objektif harus besar untuk memungkinkan cahaya masuk sebanyak mungkin. Dan memang, diameter objektif merupakan parameter yang paling penting untuk teleskop astronomi, yang merupakan alasan mengapa teleskop yang paling besar dispesifikasikan dengan menyebutkan diameter objektifnya, misalnya teleskop Hale 200 inci di Gunung Palomar. Dalam hal ini, konstruksi dan pengasahan lensa besar sangat sulit.
Sumber : http://fisikazone.com/teleskop-teropong-bintang/

MIKROSKOP

Alat Optik Mikroskop

Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk membantu mata melihat secara jelas benda yang berukuran sangat kecil, di mana benda berukuran sangat kecil tersebut sulit dilihat secara langsung menggunakan mata atau lup.
Terdapat dua jenis mikroskop yakni mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Tulisan ini membahas mikroskop cahaya dan cara kerjanya berkaitan dengan topik optika geometri meliputi pembiasan cahaya, pembentukan bayangan dan perbesaran bayangan suatu benda menggunakan lensa.
Cara Kerja Mikroskop
Mikroskop cahaya sederhana terdiri dari dua lensa cembung. Lensa cembung yang mempunyai jarak lebih dekat dengan benda atau obyek yang diamati, dinamakan lensa obyektif. Lensa cembung yang mempunyai jarak lebih dekat dengan mata pengamat, dinamakan lensa okuler atau lensa mata.
Mikroskop - 1Benda berukuran sangat kecil karenanya walaupun diamati dari titik dekat mata normalberjarak 25 cm, sudut yang terbentuk antara mata dan benda sangat kecil. Karenanya lensa obyektif berfungsi memperbesar bayangan benda dan memperbesar sudut antara mata dengan bayangan benda. Bayangan yang dihasilkan lensa obyektif harus bersifat nyata agar dapat dilihat melalui lensa okuler. Seperti ulasan pada topik bayangan lensa cembung, agar bayangan yang dihasilkan lensa cembung bersifat nyata maka jarak benda (s) harus lebih besar dari panjang fokus. Demikian juga agar bayangan lebih besar dari benda maka jarak benda harus berada di dekat titik fokus lensa obyektif.
Bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif bersifat nyata sehingga bayangan tersebut dapat dianggap sebagai benda oleh lensa okuler. Fungsi lensa okuler adalah memperbesar bayangan nyata yang dihasilkan oleh lensa obyektif menjadi lebih besar. Lensa okuler merupakan lensa cembung karenanya sebagaimana telah dijelaskan pada topik bayangan lensa cembung, agar bayangan yang dihasilkan oleh lensa okuler sangat besar dan tegak maka bayangan tersebut harus bersifat maya.
Sumber : https://gurumuda.net/alat-optik-mikroskop.htm

KACA PEMBESAR (LUP)

Pengertian Lup (Kaca Pembesar)

Lup merupakan alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung dipergunakan untuk melihat benda kecil supaya tampak lebih jelas atau lebih besar dari ukuran sebenarnya. Lensa cembung pada lup akan membentuk bayangan maya yang diperbesar dari sebuah benda yang diletakkan di antara titik fokus (f) dengan titik pusat lensa. Benda dapat diamati dalam dua keadaaan, yakni ketika mata berakomodasi maksimum dan mata berakomodasi  tidak maksimum.
Pada saat mata berakomodasi maksimum, benda harus diletakkan di antara lensa dan titik fokus. Sedangkan, pengamatan benda dengan mata tidak berakomodasi benda harus diletakkan tepat di titik fokus lup.

Bagian-Bagian Lup (Kaca Pembesar)

Lup terdiri atas beberapa bagian, diantaranya :
a. Tangkai Lup
Tangkai dipakai pengamat untuk memegang Lup.
b. Skrup penghubung
Skrup penghubung ini memiliki fungsi untuk menghubungkan antara tangkai Lup
dengan kepala Lup.
c. Kepala/bingkai Lup
Lingkaran yang dipakai sebagai bingkai lensa cembung pada Lup
d. Lensa Cembung Lup
Lensa cembung berfungsi untuk memperbesar benda berukuran kecil agar tampak lebih besar.

Cara Kerja Lup (Kaca Pembesar)

Cahaya yang melewati lup membelok ke dalam untuk mengumpul di sebuah titik focus pada sisi kedua lensa. Benda yang diamati diletakkan di ruang 1 sehingga menghasilkan bayangan maya, terbalik. Cara memakai lup ada 2 yakni mata berakomodasi maksimum dan mata tidak berakomodasi.
1. Mata berakomodasi maksimum
Akomodasi maksimum terjadi saat otot siliari mata dalam kondisi paling tegang.
Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum mengakibatkan mata cepat lelah tetapi keuntungannya menghasilkan perbesaran maksimum.
Ketika melakukan pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum benda yang akan diamati diletakkan di ruang 1, sehingga berlaku rumus lensa cembung:
1/s = 1/f – 1/s’
Keterangan :
s = jarak benda
f = jarak fokus
s’ = jarak bayangan
Lup adalah lensa cembung sehingga jarak fokus bertanda positif. Bayangan maya sehingga s’ bertanda negatif. titik dekat mata 25 cm
Perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum :
M=25/f  –  25/-25   Atau M= 25/f+1
Dimana :
M = perbesaran angular
f = jarak titik fokus lensa
2. Mata Tak Berakomodasi
Mata tak berakomodasi ketika melihat benda otot siliar dalam keadaan rileks. Pengamatan dengan mata tidak berakomodai menguntungkan karena mata tidak cepat lelah tetapi perbesaran kurang maksimum. Ketika melakukuan pengamatan dengan mata tak berakomodasi benda yang akan diamati harus diletakkan tepat di titik fokus. Perbesaran anguler yang didapatkan yaitu :
M=25/f

Rumus Lup (Kaca Pembesar)

Perbesaran anguler (Ma) pada lup dihitung dengan membandingkan antara sudut α dan sudut β:
perbesarn anguler (Ma)
Karena benda sangat kecil, maka sudut α dan β juga kecil, maka perhitungan perbesaran anguler menjadi:
Pengertian Lup (Kaca Pembesar), Rumus dan Contoh Soalnya
perbesaran anguler
Keterangan :
Ma = Perbesaran anguler
α = Sudut antara mata dan benda tanpa lup
β = Sudut antara mata dan benda dengan menggunakan lup
Sn = Jarak antara lensa dan bayangan benda dengan menggunakan lup (atau titik dekat mata)
= Jarak antara lensa dan benda dengan menggunakan Lup

Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/lup-kaca-pembesar-pengertian-bagian-cara-kerja-dan-rumus-beserta-contoh-soalnya-lengkap/

KAMERA

Alat Optik Kamera

Bagian-bagian Kamera
 
Kamera sederhana terdiri dari lensa cembung, diafragma mata, shutter dan film.
Alat optik kamera - 0Lensa cembung berfungsi membentuk bayangan nyata dan terbalik pada film. Berbeda dengan lensa mata yang mempunyai panjang fokus yang dapat berubah-ubah, lensa kamera mempunyai panjang fokus yang tidak dapat berubah. Lensa kamera merupakan lensa cembung, bukan lensa cekung, karena bayangan yang dihasilkan lensa cekung selalu bersifat maya. Sebaliknya bayangan yang dihasilkan lensa cembung bersifat nyata ketika jarak benda lebih besar dari panjang fokus. Bayangan nyata adalah bayangan yang benar-benar ada karenanya bayangan ini dapat terekam pada film. Sebaliknya bayangan maya adalah bayangan palsu sehingga bayangan tersebut tidak dapat terekam pada film. Posisi bayangan nyata dan terbalik yang dihasilkan oleh lensa cembung berhimpit dengan posisi film.
Diafragma atau “stop” adalah celah yang dapat diatur berbentuk lingkaran dengan diameter D yang berubah-ubah. Diafragma berfungsi mengendalikan jumlah cahaya yang mengenai film. Ukuran diameter bukaan bergantung pada ukuran lensa dan dinyatakan oleh bilangan-f atau f-stop. f-stop didefinisikan sebagai perbandingan panjang fokus lensa (f) terhadap diameter bukaan (D) : f-stop = f / D. Bila lensa mempunyai panjang fokus 100 mm dan diameter bukaan adalah 20 mm maka lensa tersebut mempunyai f-stop sebesar 100 mm / 20 mm = 5. Dalam hal ini, lensa diatur pada f/5. Jika lensa mempunyai panjang fokus 100 mm dan diameter bukaan adalah 25 mm maka lensa mempunyai f-stop sebesar 100 mm / 25 mm = 4. Dalam hal ini, lensa diatur pada f/4. Berdasarkan perhitungan ini disimpulkan semakin besar diameter bukaan, semakin kecil angka f-stop dan semakin banyak cahaya yang mengenai film. Angka f-stop terkecil (diameter bukaan terbesar) merupakan kelajuan lensa tersebut.
Shutter atau penutup juga berfungsi mengendalikan jumlah cahaya yang mengenai film. Lamanya selang waktu shutter terbuka mempengaruhi jumlah cahaya yang mengenai film karena ketika shutter terbuka, film juga terbuka dan dikenai cahaya. Kelajuan shutter disebut juga sebagai “waktu pencahayaan”. Kelajuan shutter berkaitan dengan selang waktu shutter terbuka karenanya kelajuan shutter dinyatakan dalam sekon. Kelajuan shutter bernilai antara beberapa sekon hingga sepersekian sekon. Semakin kecil selang waktu shutter terbuka, semakin cepat kelajuan shutter, semakin sedikit cahaya yang mengenai film. Kelajuan shutter yang cepat diperlukan ketika jumlah cahaya sedikit. Kelajuan shutter yang cepat juga diperlukan untuk menghilangkan kekaburan bayangan akibat gerakan kamera.
Film berfungsi merekam bayangan nyata yang dibentuk lensa kamera. Beberapa tahun lalu film masih digunakan pada kamera tetapi saat ini film sudah tidak digunakan lagi pada kamera. Saat ini bayangan yang dibentuk oleh lensa kamera direkam secara elektronik. Kamera yang merekam bayangan secara elektronik dinamakan kamera digital. Kamera yang merekam bayangan menggunakan film dinamakan kamera analog.
 
Pemfokusan Lensa dan Pembentukan Bayangan
Kualitas hasil pemotretan selain bergantung pada ukuran bukaan diafragma dan kelajuan shutter, juga dipengaruhi oleh pemfokusan. Sebelum diulas pemfokusan lensa kamera terlebih dahulu pahami penjelasan berikut. Pada topik lensa cembung dijelaskan bahwa jika jarak benda (s) sangat jauh dan dianggap tak berhingga, bayangan nyata yang dihasilkan oleh lensa cembung berhimpit dengan titik fokus lensa cembung. Jadi ketika jarak benda tak berhingga, jarak bayangan (s’) sama dengan panjang fokus (f). Pada topik bayangan lensa cembung dipelajari bahwa jika jarak benda semakin kecil maka jarak bayangan semakin besar dan ukuran bayangan juga semakin besar. Pada topik contoh soal lensa cembung nomor 2 dan 3 dipelajari bahwa jika panjang fokus lensa semakin besar maka jarak bayangan (s’) semakin besar dan ukuran bayangan juga semakin besar.
Alat optik kamera - 1Pemfokusan lensa kamera berbeda dengan pemfokusan lensa mata. Pemfokusan lensa mata dilakukan dengan mengubah kelengkungan lensa mata (mengubah panjang fokus lensa mata) hingga bayangan jatuh tepat pada retina sehingga dihasilkan bayangan yang paling jelas. Jika kamera menggunakan lensa tunggal (bukan lensa zoom yang mempunyai banyak lensa) maka panjang fokus lensa tidak dapat diubah. Pemfokusan lensa kamera dilakukan dengan mengubah jarak bayangan (s’) hingga dihasilkan bayangan yang paling jelas.
Apabila jarak benda (s) sangat jauh atau tak berhingga maka jarak bayangan (s’) sama dengan panjang fokus (f). Bandingkan Gambar 1.
Alat optik kamera - 2Apabila jarak benda lebih kecil dari tak berhingga maka jarak bayangan (s’) lebih besar dari panjang fokus (f). Semakin kecil jarak benda (s), semakin besar jarak bayangan (s’) dan semakin besar ukuran bayangan. Berdasarkan penjelasan ini disimpulkan apabila jarak antara benda dengan lensa semakin dekat maka jarak antara lensa dengan film harus diperbesar. Apabila jarak antara benda dengan lensa semakin jauh maka jarak antara lensa dengan film diperkecil. Bandingkan Gambar 2.
Pemfokusan lensa kamera juga perlu memperhatikan panjang fokus lensa kamera yang digunakan. Semakin besar panjang fokus lensa kamera, semakin besar jarak bayangan (s’). Lensa yang mempunyai panjang fokus lebih besar juga menghasilkan bayangan yang lebih besar. Jika kita ingin memperoleh gambar yang jelas sedangkan jarak benda jauh maka gunakan saja lensa yang mempunyai panjang fokus besar. Lensa yang mempunyai panjang fokus besar biasanya lebih pipih atau kurang lengkung.

Sumber : https://gurumuda.net/alat-optik-kamera.htm

INDRA PENGLIHATAN SERANGGA

Indra Penglihatan pada Serangga

Proses Penglihatan Pada Mata Serangga
Mata pada serangga memiliki struktur yang khas. Tidak seperti pada mata manusia yang disusun oleh sebuah lensa, mata serangga tersusun puluhan hingga ratusan lensa. Oleh karenanya mata serangga dikenal dengan istilah mata majemuk. Sebagian serangga bisa melihat pada jangkauan yang sangat lebar hingga 3600, hal ini karena seluruh bagian kepala terdapat susunan lensa. Di samping itu mata serangga juga mampu melihat gerakan yang sangat cepat sehingga ia mampu menghindar dari bahaya dan atau menangkap mangsa dengan lincah.

Masing-masing mata serangga tersebut disebut omatidium (jamak: omatidia). Masing-masing omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini. (1) Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk. (2) Kerucut kristalin, yang tembus cahaya. (3) Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya. (4) Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya..

Mata Serangga
Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan sumbangan informasi penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan serangga.

Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, seperti ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana-mana. Dengan demikian, lalat dapat mengindera dalam daerah penglihatan dari semua arah.

Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindera di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat dapat memproses hingga seratus gambar per detik.

Sumber : http://khalifiyah.blogspot.com/2018/05/indra-penglihatan-pada-mata-serangga.html

INDRA PENGLIHATAN PADA MANUSIA

Indra Penglihatan pada Manusia

Rangsangan yang diterima oleh panca indera manusia yakni indra penglihat ( mata ) yang berupa cahaya tersebut akan masuk melalui bagian kornea dan akan diteruskan ke bagiab pupil, bagian lensa, bagian vitreus humor, dan juga bagian retina.
Apabila cahaya yang masuk ke bagian mata anda terlalu terang, maka bagian pupil mata anda akan mulai menyempit atau pun mengalami konstriksi. Sedangkan bila cahaya mulai redup, pupil akan mulai melebar atau pun mengalami ditalasi. Berikut ini adalah bagian dari indra penglihatan ( mata ) beserta fungsinya. Berikut ini ulasannya untuk anda.
  • Sklera yaitu pembungkus lapisan luar yang mempunyai fungsi sebagai pelindung bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melototnya otot mata.
  • Kornea yaitu selaput bening tembus pandang pada bagian depan sclera yang mempunyai fungsi sebagai penerima rangsangan cahaya, mereaksikan cahaya.
  • Koroidea yaitu lapisan tengah diantara sklera dan retina berupa selaput darah ( kecuali pada bagian depan ) yang mempunyai fungsi sebagai penyedia makanan untuk semua bagian mata yang lain.
  • Iris ( selaput pelangi ) yaitu selaput berwarna yang mengandung pigmen melanin yang merupakan bagian depan koroidea.
  • Pupil yaitu lubang yang dibatasi oleh iris, yang mempunyai fungsi untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang diperlukan mata.
  • Lensa yaitu bagian mata yang berupa seperti lensa bikonveks yang mempunyai fungsi untuk membiaskan dan memfokuskan cahaya, agar bayangan dari benda tepat jatuh dari bagian retina mata.
  • Aqueos humor yaitu bagian mata berupa cairan encer yang mempunyai fungsi untuk menjaga kantong depan bola mata.
  • Vitreous humor yaitu bagian mata yang berupa seperti cairan bening dan kental yang mempunyai fungsi untuk meneruskan rangsangan ke bagian mata, untuk memperkukuh bola mata terhadap rangsangan yang ada.
  • Retina ( selaput jala) yaitu bagian mata yang berbentuk seperti selaput jala, yang mempunyai fungsi untuk menerima bayangan dan juga melihat benda.
  • Badan silia yaitu bagian mata yang mempunyai fungsi menyokong lensa dan juga mensekresikan aqueso humor.
  • Bintik buta yaitu bagian mata yang mempunyai fungsi untuk tempat saraf optik.
  • sistem saraf pada manusia pada bagian mata mempunyai fungsi untuk meneruskan rangsangan cahaya yang ada.
                              Hasil gambar untuk indra penglihatan manusia

Sumber : https://dosenbiologi.com/manusia/indra-penglihatan
http://mysmartstudyclub.blogspot.com/2017/05/tujuan-pembelajaran-indra-penglihatan.html

RUMUS CEPAT RAMBAT BUNYI

Rumus Cepat Rambat Bunyi Bunyi memerlukan waktu untuk merambat dari satu tempat ke tempat lain.  Secara matematis, cepat rambat bunyi...